Sarara Media
Dukung Literasi Tokoh Sejarah Lokal Melalui Buku Biografi Ince Ami (Istri Guru Tua)
Friday, 05 Apr 2024 00:00 am
Sarara Media

Sarara Media

FOTO : Muhammad Ramadhan Tahir (Kiri), selaku Ketua Penyelenggara kegiatan saat memberikan tanda penyematan dalam bentuk piagam penghargaan kepada Bupati Sigi, Mohamad Irwan (Kanan) sebagai Bapak Pemerhati Literasi Sulawesi Tengah atas kontribusinya terhadap penyediaan dan pengembangan literatur tokoh sejarah lokal oleh Mahasiswa dan Pemuda Alkhairaat, Senin, 1 April 2024. (Dok/Ist)

PALU, Sararamedia.net ​​​​- Gerakan Muda Alkhairaat (GEMA) bekerjasama dengan beberapa lembaga antara lain, Gerakan Zillenial Sulawesi Tengah (Genzi Sulteng), Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Kabupaten Buol-Kota Palu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Alkhairaat Palu dan Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Universitas Alkhairaat Palu, baru saja menggelar kegiatan Bedah Buku Biografi Hj. Ince Ami (Istri Guru Tua) dirangkaikan dengan Haul Intje Ami yang ke 45 sekaligus buka puasa bersama, bertempat di Warkop Fakultas Ekonomi Universitas Alkhairaat Palu, Senin, 1 April 2024 lalu.

Muhammad Ramadhan Tahir, selaku Ketua Penyelenggara pada awak media ini seminggu pasca kegiatan atau tepatnya Jumat malam, (5/4/2024) mengungkapkan, kegiatan bedah buku biografi Haja Ince Ami merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebagai bentuk refleksi awal mengungkap kontribusi dan perjuangan tokoh-tokoh yang ikut serta dalam menumbuhkembangkan lembaga Alkhairaat.

Dalam buku biografi tersebut, kata dia, banyak mengungkap kontribusi Ince Ami dalam membantu Guru Tua guna untuk pengembangan Alkhairaat, salah satunya adalah mewakafkan tanah 5 hektar untuk pembangunan sekolah-sekolah Alkhairaat.

Tak hanya dalam bentuk material, Intje Ami diketahui juga berkontribusi dalam pemikiran dan tindakannya. Ini ditandai dengan dibolehkannya perempuan untuk belajar dan mengajar di lingkungan pendidikan Alkhairaat yang sebelumnya dianggap tabu oleh Guru Tua, serta kontribusi-kontribusi lainnya juga banyak di ungkapkan dalam buku tersebut.

``Tentu merupakan hal yang sangat penting untuk terus mengembangkan literasi tokoh sejarah di Sulawesi Tengah, terlebih lagi literasi yang membahas secara spesifik tentang Intce Ami dan ini adalah buku pertama yang launching khusus membahas biografi Ince Ami sebagai salah satu tokoh sejarah Sulawesi Tengah,`` ucap Ramadhan Tahir.

Lebih lanjut, pihaknya juga berterima kasih kepada bapak Mohamad Irwan Lapatta selaku Bupati Sigi yang telah mendorong dan memfasilitasi penelitian penyusunan buku tokoh sejarah lokal.

Hal itu dibuktikan pada tahun 2023 kemarin, Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Sigi menganggarkan penyusunan kurang lebih 5 buku tokoh sejarah lokal yang sudah terbit. Salah satunya buku biografi Haja Intce Ami.

``Kami selaku penyelenggara menaruh rasa bangga kepada bapak Bupati Sigi dalam upaya mengembangkan literasi tokoh sejarah lokal yang tentunya akan menjadi referensi peneliti baik mahasiswa maupun dosen yang ada di Sulawesi Tengah juga bahkan Indonesia pada umumnya,`` ujarnya.

``Olehnya, kami dari beberapa lembaga sebagai penyelenggara kegiatan bedah buku, bersepakat memberikan apresiasi dalam bentuk piagam penghargaan dan pemberian penyematan kepada Mohamad Irwan Lapatta sebagai Bapak Pemerhati Literasi Sulawesi Tengah atas kontribusinya terhadap penyediaan dan pengembangan literatur tokoh sejarah lokal,`` sahutnya.

Menanggapi hal tersebut, Mohamad Irwan, mengatakan dalam budaya di tanah kaili, tidak ada budaya tulis yang ada hanya budaya tutur.

``Katakanlah seperti peristiwa-peristiwa dalam sejarah ini, hanya dituturkan kepada anak dan keturunan-keturunannya. Yang kami khawatirkan suatu ketika nanti saksi sejarah ini tidak ada, siapa lagi yang akan bercerita lagi,`` imbuhnya.

Hampir se abad berdirinya Alkhairaat, kata Irwan, banyak tokoh-tokoh yang ada di Alkhairaat, contohnya seperti Intje Ami ini, yang akan pihaknya dorong dalam bentuk tulisan sejarah, kajian-kajian ilmiah berdasarkan penelitian.

``Tulisan-tulisan ini akan terus ada dan akan dibaca oleh generasi kita selanjutnya. kedepannya ada beberapa tokoh-tokoh juga akan ditulis, seperti buku biografi Haja Intje Ami``. ungkap Mohamad Irwan.

Dalam kegiatan tersebut, menghadirkan Muhammad Sadig Alhabsyie dan Muhammad Kaharu, sebagai tim penulis. Juga menghadirkan Muhammad Heriantho selaku Komunitas Historia Sulawesi Tengah dan Muhammad Khairin dari Akademisi UIN Palu. Tak lupa kehadiran eks Wali Kota Palu, Hidayat turut hadir dikegiatan itu. (Rmd)