Sarara Media

Foto : Istimewa

PALU, Sararamedia.net - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Republik Indonesia, belum lama ini kembali mendatangi lokasi pengerjaan proyek pembangunan Masjid Raya Palu yang berada di jalan WR. Supratman, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Kedatangan tim lembaga negara yang bersifat independen tersebut dikawal Brimob bersenjata laras panjang ke lokasi proyek dengan nilai taksir mencapai ratusan miliar tersebut.

KPK memilih turun lapangan ke lokasi proyek Masjid Raya Palu lantaran progres (volume) pekerjaan proyek pembangunan diduga tak sebanding dengan uang muka 20 persen yang telah dicairkan kontraktor pelaksana yakni PT. Pembangunan Perumahan (PP).

Dikutip deadlinews.co, saat ini diperkirakan baru sekitar 5 persen progres pekerjaan proyek Masjid Raya Palu. Padahal mestinya, progresnya sudah 15 persen jika dibandingkan dengan uang muka 20 persen.

Bangunan proyek Masjid Raya Palu terdiri tiga lantai. Di lantai 1 sendiri, terdiri dari beberapa ruangan, seperti ruangan lobi, pengelola, ketua yayasan, imam, tamu VIP 2 kamar, serba guna, perpustakaan, taman pengajian, museum, persiapan, medis dan ruangan perlengkapan. Sedangkan lantai dua dan tiga, digunakan untuk tempat shalat berjamaah.

Warga sekitar beranggapan, kedatangan tim dari lembaga KPK tersebut hanya sebatas melakukan super visi saja, berhubung pekerjaan belum mencapai 10 persen, karena proyek rumah ibadah kebanggaan masyarakat Sulawesi Tengah ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023-2024 yang cukup besar yakni sekitar Rp. 349,000,000,000.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Sulteng, Andi Ruly Djanggola, hingga saat ini belum memberikan tanggapan perihal tujuan kedatangan lembaga yang dibentuk era Presiden Megawati Soekarnoputri di Kota Palu itu. (***)