JAKARTA, Sararamedia.net - Bank Indonesia (BI) baru-baru ini merilis hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang mengindikasikan bahwa harga properti residensial di pasar primer terus mengalami peningkatan pada triwulan II 2023. Data tersebut menunjukkan kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) sebesar 1,92% secara tahunan, melebihi pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 1,79%.
Peningkatan IHPR ini didorong terutama oleh kenaikan harga rumah tipe kecil sebesar 2,22% secara tahunan, melampaui pertumbuhan pada triwulan I 2023 yang hanya sebesar 1,77%. Sementara itu, harga rumah tipe menengah naik sebesar 2,72%, sedikit lebih rendah dari periode triwulan I dengan kenaikan sebesar 2,76%. Adapun harga rumah tipe besar juga mengalami peningkatan sebesar 1.49%.
Secara spasial, perkembangan indeks harga rumah yang meningkat terjadi terutama di Kota Batam dan area Jabodebek-Banten serta Denpasar. Dalam skala triwulanan pun IHPR pada triwulan II juga sedikit meningkat dengan kenaikan sebesar 0.48%, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencatatkan kenaikan sebesar 0.42%. Peningkatan ini didorong oleh kenaikan harga rumah tipe kecil (0,75%) dan besar (0,41%). Namun, harga rumah tipe menengah tercatat mengalami peningkatan yang lebih rendah yaitu sebesar 0.49%, dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 0.66%.
Dalam skala spasial juga terlihat bahwa peningkatan IHPR secara triwulanan terutama terjadi di Batam (2,88%), Jabodebek-Banten (0,74%), dan Denpasar (0,07%).
Tren peningkatan harga properti residensial ini berlangsung meskipun adanya pelemahan tekanan inflasi kelompok bahan bangunan. Data menunjukkan bahwa inflasi tahunan untuk kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan pada Juni 2023 mencapai angka 2,29%, lebih rendah dari periode triwulan I yang mencatatkan angka 3,21%.