BANGKEP, Sararamedia.id - Calon gubernur Sulteng, Anwar Hafid, lahir pada tanggal 14 Agustus 1969 di Desa Wosu, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Anwar Hafid terlahir dari keluarga "miskin". Meskipun begitu, Anwar Hafid sangat peduli akan pentingnya arti pendidikan.
Masa kecil Anwar Hafid tidaklah seindah dengan kebanyakan orang. Lantaran kedua orang tuanya hidup pas-pasan, karena hanya seorang guru di Alkhairaat yang kemudian pada tahun 80an diangkat jadi pegawai negeri sipil dengan jabatan terakhir sekretaris kecamatan.
Dari kehidupannya yang pas-pasan dengan tanggungan 7 orang anak, 5 laki-laki dan 2 perempuan yang harus terus bersekolah, sehingga terpaksa ayah Anwar Hafid bernama Abdul Hafid dan ibunya Misrah, bertekad terus menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi.
Apalagi Anwar Hafid putra kedua Abdul Hafid, sejak SD sudah memperlihatkan kecerdasannya karena selalu juara 1 di sekolahnya sehingga kedua orang tuanya menyokongnya untuk terus bersekolah ke tingkat yang lebih tinggi.
Dalam orasi politiknya disetiap deklarasi, Anwar Hafid selalu mengisahkan masa kecilnya dulu hidup serba terbatas.
Bahkan disuatu masa tahun 70an, terjadi krisis pangan sehingga dengan terpaksa harus makan seadanya (kapurung, jenis makanan tradisional) buatan ibunya.
Namun, makanan tersebut tak cocok di perutnya. Makannya Ibunda, Misrah kembali mengolah makanan berbahan baku sagu itu menjadi padat dengan sebutan "sinole".
``Makanan Sinole terbuat dari tabaro atau sagu. Ini cara masaknya dipadatkan kemudian dicampur dengan kelapa parut sehingga enak jadi makanan pokok,`` ungkap Anwar Hafid disetiap pertemuan dengan masyarakat.
Dari didikan ayahnya yang berlatarbelakang pegawai, Anwar Hafid pun mampu menyelesaikan sekolahnya mulai dari sekolah dasar hingga ke pergurun tinggi, sekolah IPDN (Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri) di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Karir Anwar Hafid diawali dari bawah yakni Kepala Desa Bastem selama 7 tahun, Jadi Sekretaris camat (Sekcam), Camat 7 tahun di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan dan Asisten I Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Luwu Timur.
Di tahun 2007, anak miskin Anwar Hafid ini mencoba peruntungannya di Kabupaten Morowali daerah kelahirannya.
Kemudian di periode tersebut, Anwar Hafid berhasil jadi pemenang dalam kontestasi pemilihan kepala daerah secara langsung.
Ia pun terpilih dan dilantik jadi Bupati Morowali kedua, periode 2007-2012 setelah mengalahkan rival politiknya, Bupati petahana, Andi Muhammad kala itu.
Kemudian memasuki akhir masa jabatannya pada periode pertama, suami Sry Nirwanti Bahasoan ini kembali bertarung dengan melawan para politisi handal dan bermodal besar pada 2012.
Dalam pertarungan politik 5 tahunan itu, lagi-lagi anak miskin itu keluar sebagai sang juara dengan masa pemerintahan memasuki periode kedua di Morowali.
Pada masa pemerintahannya kurun waktu sepuluh tahun, Morowali banyak perkembangan kemajuan. Bahkan investasi besar dan menampung tenaga kerja sangat besar dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri di PT. Bintang Delapan atau sekarang dikenal PT. IMIP yang mengelola industri tambang nikel terbesar kedua di Indonesia setelah Kutai Provinsi Kalimantan Timur.
Usai dua periode memimpin Morowali, Anwar Hafid kembali menunjukkan kemampuannya dibidang politik, selain memimpin Partai Demokrat Sulteng juga terpilih menjadi anggota DPR-RI (2019-2024 dan 2024-2029).
Setelah sukses menjadi bupati dan politisi, Anwar Hafid yang lahir dari keluarga miskin itu bercita-cita menjadi gubernur Sulawesi Tengah sejak tahun 2020. Namun partai pengusungnya saat itu tidak mencukupi.
Pada pemilihan gubernur 2024 ini, Anwar Hafid yang merupakan keluarga miskin di tahun 70an-80an itu kembali menyatakan diri akan maju sebagai calon gubernur.
``Bukan hanya orang kaya yang bisa jadi gubernur Sulteng, Tapi kita orang miskin pun bisa jadi gubernur. Olehnya, tolak politik uang, jika kita orang miskin mau jadi gubernur. Ambil uangnya, jangan pilih orangnya bila ada yang datang bawa amplop,`` tegas Anwar Hafid dalam orasinya di hadapan belasan ribu masayarakat disetiap deklarasi.
Adalah dr. Reny A Lamadjido yang digandeng Anwar Hafid menjadi calon wakil gubernurnya dalam di Pilkada Sulteng kali ini.
Anwar-Reny diketahui diusung partai Demokrat (8) kursi, PBB (1) kursi dan PKS (5) kursi, sehingga total 14 kursi.
Dokter Reny adalah putri mendiang Abdul Aziz Lamadjido, Gubernur Sulteng ke 7 dengan program unggulannya yakni gerakan membangun desa.
Pasangan Bakal calon (Balon) gubernur dan wakil gubernur bertagline BERANI (Bersama Anwar-Reny) tersebut, memiliki program unggulan dengan sebutan Sulteng NAMBASO (Anak Miskin Bisa Sekolah). Saat ini, Anwar Hafid terus melakukan sosialisasi, perkenalan diri dalam bentu deklarasi telawan dan temu masyarakata di 15 titik.
Mulai dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, Poso, Tojo Unauna, Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut. (***)