Paslon Anwar-Reny Jadi Sasaran Kampanye Hitam, Tim Hukum Berani Ambil Langkah Tegas
PALU, Sararamedia.id - Menjelang empat hari menuju pemungutan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, pasangan nomor urut 2, Anwar Hafid-Reny A Lamadjido (BERANI), menjadi target kampanye hitam. Dugaan ini muncul setelah ratusan selebaran berisi fitnah tersebar di sejumlah wilayah, termasuk di jalan-jalan di Luwuk Banggai dan Parigi.
Syarifuddin Hafid, adik kandung Anwar Hafid yang juga Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tengah, mengungkapkan bahwa serangan serupa pernah dialami Anwar saat pencalonan sebagai Bupati Morowali sepuluh tahun lalu.
``Kampanye hitam dengan cara menyebar selebaran ini bukan hal baru bagi Pak Anwar. Dulu juga pernah terjadi di Morowali, tetapi tidak memengaruhi hasil pemilihan. Kami meminta aparat kepolisian dan Bawaslu untuk segera mengusut tuntas penyebar selebaran ini,`` tegas Syarifuddin Hafid dihubungi dari Palu, Sabtu siang, (23/10/2024) waktu setempat.
Menurutnya, isi selebaran tersebut sangat tendensius dan jelas menunjukkan upaya permainan kotor dari pihak tertentu.
``Yang lucu, mereka menulis ‘Koran Berani’ di sudut atas selebaran itu, padahal tim BERANI tidak pernah membuat media seperti itu. Ini jelas fitnah dan menggelikan,`` tambah Ketua DPC Partai Demokrat Morowali itu.
Paslon Anwar-Reny telah mempersiapkan aduan resmi ke pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum. Syarifuddin menegaskan bahwa tim tidak akan tinggal diam terhadap praktik-praktik kotor yang mencederai demokrasi.
Ketua Bawaslu Sulawesi Tengah, Nasrun, yang dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan ketat, termasuk patroli pengawasan sesuai arahan Bawaslu RI.
``Jika ada bukti yang kuat, selebaran ini bisa dikategorikan sebagai kampanye negatif yang merugikan paslon. Silakan dilaporkan untuk ditindaklanjuti``. ujarnya.
Bawaslu juga mengimbau seluruh pihak untuk menjaga kondusivitas pemilu dengan menghindari praktik-praktik yang melanggar aturan.
Kasus ini menjadi sorotan publik menjelang hari pencoblosan. Tim BERANI berharap masyarakat tetap fokus pada visi dan misi pasangan calon, serta tidak terpengaruh oleh informasi menyesatkan yang beredar. (***)