Syamsidi Laeho Imbau Warga Parigi Tak Terprovokasi dengan Sentilan Hadianto Rasyid
- By REDAKSI --
- Tuesday, 08 Oct, 2024
PARIGI MOUTONG, Sararamedia.id - Terkait adanya sentilan bahasa yang keluar dari mulut Hadianto Rasyid menyebut wilayah Pantai Timur, saat melakukan kampanye di huntap Talise, terus menjadi sorotan dari warga Parigi Moutong yang ada di kota Palu maupun di berbagai media sosial, terus menjadi perbincangan publik.
Salah satu tokoh masyarakat Parigi yang juga senior di Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) provinsi Sulawesi Tengah, Syamsidi Laeho angkat bicara, Selasa malam, (8/10/2024) waktu setempat.
``Setelah melihat hasil rekaman video dari ucapan Hadianto Rasyid yang juga petahana di pilwalkot Palu, secara pribadi saya menyikapi hal ini sesuatu yang sama sekali tidak menyinggung, apalagi sebagian besar masyarakat Parigi menyikapi ucapan itu biasa-biasa saja,`` ucap Syamsidi.
``Ucapan Hadianto Rasyid dalam tanda kutip, kotor itu jangan sampai sama dengan pantai timur, saya sebagai salah satu warga Parigi Moutong sama sekali tidak tersinggung, kenapa saya katakan seperti itu,`` imbuhnya.
``Karena kalau dilihat secara kewilayahan ataupun undang-undang, tidak ada namanya wilayah Pantai Timur, yang ada itu wilayah kabupaten Parigi Moutong,`` akuinya.
``Kalaupun pantai timur yang di arahkan mensasar wilayah Parigi Moutong, bagi saya sah-sah saja. Kalau kita evaluasi berdasarkan data STJS atau IDM (Indeks Desa Membangun) dari kementerian desa tertinggal, dimana hasil evaluasi terakhir ada tiga kabupaten di Sulawesi Tengah yang sudah keluar dari desa tertinggal, kabupaten Parigi Moutong tidak di sebutkan, artinya saat ini dalam indeks desa membangun kabupaten Parigi Moutong masih sangat tertinggal dan itu sangat objektif,`` kata dia.
Syamsidi menambahkan, pernyataan Hadianto Rasyid jangan sampai di politisir ke hal-hal untuk menjadi negatif campaign, karena wilayah kabupaten Parigi Moutong dan kota Palu berdasarkan undang-undang berbeda, walaupun saling mencontoh dalam wilayah NKRI, sah-sah saja dan sangat objektif.
``Olehnya itu, bagi saudara-saudaraku yang merasa diri orang Parigi untuk tidak melakukan gerakan apapun, karena jangan sampai gerakan kita di tunggangi kepentingan sesaat, atau kelompok-kelompok tertentu yang hanya meraup keuntungan dari hal-hal yang sebenarnya bukan jadi masalah,`` pintanya.
Oleh sebab itu, Syamsidi mengimbau pada warga yang berdomisili di Parigi Moutong untuk tidak turun melakukan gerakan di kota Palu karena wilayah yang berbeda, masih ada cara yang lebih arif dalam menyikapi pernyataan tersebut.
``Seharusnya yang merasa tersinggung itu pemerintah daerah kabupaten Parigi Moutong, kenapa saya katakan demikian, karena salah satu contoh perda nomor 5 tahun 2020 tentang rencana tata ruang wilayah Parigi Moutong yang corat marut, kacau balau dengan sistem sonasi tidak pernah di laksanakan dan itu objektif yang di katakan Hadianto Rasyid,`` bebernya lagi.
Syamsidi meminta pada masyarakat Parigi Moutong yang notabene bermodalkan semangat, kiranya jangan ada merasa di tunggangi kepentingan politik karena ada momentum pilkada.
``Saya berharap untuk tidak melanjutkan niatnya karena jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak di inginkan``. harap Syamsidi Laeho. (***)