Begini Tanggapan Imam Masjid Agung Poso tentang Sosok Ahmad Ali
POSO, Sararamedia.id - Ustadz Muhammadin memberi kesaksian mengenai kebaikan Ahmad Ali yang mencalonkan diri sebagai gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) di pilkada 2024.
Muhammadin merupakan tokoh agama sekaligus imam Masjid Agung Baiturrahman atau dikenal dengan Masjid Raya Poso.
Ia merasa menjadi salah satu dari puluhan imam masjid di Poso yang beruntung karena diberangkatkan Ahmad Ali ke Mekkah untuk menunaikan ibadah umroh.
Hal itu bermula ketika Ahmad Ali mendampingi Rusdy Mastura, gubernur terpilih hasil pilgub Sulteng 2020 untuk menemui para imam masjid di Poso.
``Saya diundang dalam pertemuan itu. Teman-teman menyampaikan ke saya bahwa ada gubernur datang yang didukung pak Ahmad Ali. Mereka datang untuk mendengarkan aspirasi dan usulan masyarakat Poso,`` kata Muhammadin saat ditemui, Sabtu pagi, (21/9/2024) waktu setempat.
Dalam pertemuan itu, tokoh masyarakat menyampaikan beberapa aspirasi, salah satunya meminta pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan para imam masjid.
Usulan itu awalnya disampaikan kepada gubernur. Akan tetapi, kata dia, Ahmad Ali justru yang memenuhi dan mewujudkan mimpi imam masjid agar bisa menjalankan ibadah umroh.
``Karena pak Ahmad Ali saat itu hadir, mungkin jadi beban moril bagi beliau, maka beliau yang tunaikan. Usulan ini sebenarnya kepada gubernur, beliau saat itu hanya gini-gini saja,`` ucap Muhammadin sambil mengangguk-nganggukkan kepala menirukan respons Rusdy Mastura.
Ia mengatakan, Ahmad Ali memberangkatkan umroh kurang lebih 20 imam masjid di kabupaten Poso pada awal tahun 2023.
Muhammadin mengaku Ahmad Ali telah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat lewat harta yang ia miliki jauh sebelum pencalonannya di pilgub Sulteng 2024.
Ia pun menjelaskan bahwa Islam mengajarkan untuk memilih pemimpin yang memiliki rasa takut dan bertakwa kepada Allah SWT.
Ahmad Ali dikenal sebagai politisi yang dekat dengan ulama. Muhammadin teringat bagaimana Ahmad Ali langsung berangkat ke Mekkah ketika mengetahui sang guru Syekh Al Maliki memanggilnya.
``Beliau rindu sama gurunya dan syekh meminta segera berangkat. Padahal waktu itu pemberangkatan haji tinggal seminggu lagi. Qadarullah, beliau bisa berangkat dan semua proses dimudahkan. Saya tergugah dengan perjalanan religius pak Ahmad Ali ini. Padahal kalau dipikir waktu itu mustahil bisa berangkat,`` tutur Muhammadin.
Kecintaan Ahmad Ali kepada ulama dan masyarakat, membuat Muhammadin mengenang dua sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan.
Kedua sahabat nabi ini terkenal dengan kekayaannya. Utsman dan Abdurrahman gemar bersedekah dan memberikan apapun yang dia punya demi kepentingan kaum muslimin.
``Saya yakin beliau orang yang bertakwa, hubungan dengan Allah selalu dijaga. Di samping itu pak Ahmad Ali diberikan rezeki yang berlimpah. Di masa sahabat, ada Utsman dan Abdurrahman bin Auf yang terkenal kaya raya. Tapi mereka membelanjalan hartanya di jalan Allah,`` ucapnya.
Muhammadin menambahkan, sifat kedermawanan Ahmad Ali ini pula yang menjadi alasan para imam dan pengurus masjid di kabupaten-kabupaten mendorongnya menjadi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulteng.
``Ahmad Ali menjadi ketua DMI Sulteng itu memang atas permintaan kami. Jadi pengurus DMI kabupaten berkumpul dan sepakat memilih beliau. Padahal Pak Ahmad Ali waktu itu tidak hadir dan sedang ada di Jakarta,`` katanya.
``Jiwa sosial Ahmad Ali sangat tinggi. Mengurus masjid ini kan berbicara keikhlasan, tanpa itu akan terbengkalai. Jadi pak Ahmad Ali orang yang tepat karena sudah terbukti. Kami meyakini itu``. ujar Muhammadin. (***)