AKR Tak Lekang oleh Waktu

Oleh : Aril (Ari Loru) 

SIGI, Sararamedia.net - Kecerdasan mengantar kita pada ilmu dan ilmu mengantarkan kita pada hikmah sebagai syarat moderasi. Aku ingin mengajakmu menjadi diri sendiri karena dengan itu agar kau tau yang asli mana dan yang palsu mana. Bee truu ! (Fahri Hamzah).

Panggung politik harusnya menjadi instrumen cita-cita penyampaian mimpi-mimpi besar. Jangan di kerdilkan dengan pencampaiaan kebencian, biarkan fikiran di bantah dengan fikiran karena politik adalah manusia ide beserta gagasan.

Beberapa hari terakhir ini, banyak kosa kata kekecewaan, kebencian, integritas, militan dan kesetiaan. Bahkan kalimat dengan keras mengatakan kita lawan. Pernyataan yang menimbulkan pertanyaan ! Apa dan siapa di lawan ? 

Bukankah yang bertarung di daerah adalah semua putra terbaik Sulawesi Tengah dan ane bin ajaib jika bakal calon belum bertarung sudah mengajak orang untuk melawan.

Sangat di perlukan pemahaman mendalam memahami kalimat itu, politik adalah seni hidup menggapai kekuasaan. Betapa banyak fakta politisi kalah di medan perang, ketika mengedepankan emosional ketimbang rasional.

Sifat itu mencerminkan asli atau palsunya karakter kepemimpinan ke depan. Ayoo kawan mari kita BERAMAL (Bersama Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri) bersama-sama mencerdaskan emosional untuk harapan baru Sulteng.

Ketua Relawan Roata Sigapalapa, Adi Kabarani Reradjori (AKR) merespon hal tersebut dengan definisi yang sejati dan semestinya untuk di terapkan dalam panggung politik.

Defenisi integritas dalam pemaknaan politik ialah menjadikan seseorang lebih bijaksana dalam mengartikan sesuatu termaksud pengalaman hidup menanggapi kegagalan maupun keberhasilan dan salah satu sifat integritas berfikir positif.

Begitu pula dengan militan pengertiaan defenisi jangan di multitafsir di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) defenisi militan adalah bersemangat penuh. Artinya, tidak ada kosa kata pemaksaan atau intervensi opini liar bahwa seseorang itu tidak taat pada konstituen. Jadi giringlah opini positif pada setiap kontestasi. Saat ini saya dan kawan-kawan Roata Sigapalapa bersemangat penuh untuk pemenangan AA-AKA.

Adapun kesetiaan terlalu naif kita berbicara setia tanpa ada perubahan berkeadilan, terlalu subjektif cara pandang kita memahami dinamikanya sobat. Maka dari itu, kesetiaan sejati untuk perubahan daerah itulah cara pandang politisi handal baby.

Belajar dari pengalaman, ternyata berkontestasi di ruang politik elektoral hal yang mustahil dihindari adalah berintrik dan bernegosiasi.

Berintrik punya cabang yang banyak dan musti dikuliti secara mendalam. Begitu juga dengan bernegosiasi sudah banyak cabangnya tambah lebih banyak lagi ranting-rantingnya yang wajib pula dieksplorasi satu persatu.

Jadi, kontestasi politik elektoral tidak bisa diterjemahkan hanya sebatas definisi-definisi sempit pada soal-soal komitmen beserta komponen lainnya. 

Ada banyak variabel yang harus diramu menjadi modal kekuatan sebelum benar-benar masuk dalam ruang kontestasi politik elektoral. Disitu letak dasar utama berpikirnya.

Kebutuhan mendasar daerah ini ada pada posisi tawar kita pada pemerintah pusat, ketika program hanya sebatas negosiasi komunikasi belaka tanpa eksekusi yang nyata, sehingga sehebat apa program tanpa kekuatan tawar kita ke tingkat Nasional, maka hanya menjadi mimpi belaka.

Hari ini Sulawesi Tengah memiliki kesempatan itu untuk mewujudkan perubahan daerah, paket komplit Ahmad Ali-Abdul Karim Aljufri memenuhi semua kriteria itu, alasan apalagi kita ? untuk tidak bergandengan tangan bersama membangun daerah, politisi emosional akan hilang di telan waktu.

AKR engkau tak lekang oleh waktu, jenderal bimbing kami dalam setiap langkah kami. Jangan biarkan kebutahan pandangan kami dalam menyalami dangkalnya pengetahuan pada situasi dan kondisi yang makin sempit dari hakikat sebenarnya.

Anugerah terindah pada kami, selalu Saotoe Komandoe dalam barisan perjuangan bersama.

# ROATA SIGAPALAPA

# Ruang Filsuf Kenung Aryo


Comment As:

Comment (0)