Sepucuk Harapan Buat AA-AKA dari Gen-Z
- By REDAKSI --
- Tuesday, 09 Jul, 2024
PALU, Sararamedia.net - Hidup yang tidak di pertaruhkan, tidak akan di menangkan. Sepenggal kata motivasi membuat perubahan dalam setiap langkah. Maka terus berjalan dan yakinlah habis gelap, terbitlah terang.
Panggung demokrasi akan segera berdendang, berbagai irama turut di mainkan, terkhusus flasetonya membuat binar pendengarnya, bahkan kunci meraup hati para penikmatnya.
Wahai Gen-Z, sadarlah akan arti gagasan besar dan semoga mimpi besar itu akan segera menjadi catatan bersejarah bagi hidup kalian.
Mulailah saat ini untuk melek terhadap politik, tajamkan pandangan kalian. Di depan mata kalian krisis geopolitik global akan segera menyapa.
Sedia payung sebelum hujan, cepat atau lambat, hal itu akan menyapa kita kawan ! Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Sambut Harapan Baru Sulawesi Tengah dengan gemuru bahagia. Berteriaklah di ketinggian gunung gawalise, sampaikan pada Gen-Z, saatnya jangan takut untuk jadi petani dan nelayan.
Saat covid 19 melanda dunia, lihatlah pertanian hadir sebagai survival terdepan yang menjadi penopang roda kehidupan.
Maka sudahilah air mata kami Ahmad Ali (AA)-Abdul Karim Aljufri (AKA), karena keringat petani stop, untuk di jadikan sebatas simbolis, pada saat momentum 5 tahunan.
Teruntuk harapan baru Sulteng, janganlah seperti pimpinan konoha, cukup (Sangganimo) tidak untuk dua kali. Apalagi di Lanjutkan !
Gen-Z sangat merindukan keberpihakan pemerintah terhadap pertanian maupun nelayan. Sehingga, dengan sangat bangganya kami mengatakan bahwa kami bangga jadi anak petani.
Sebagai provinsi penyangga Ibu kota Nusantara (IKN), Gen-Z siap menggapai cita-cita mereka, mimpi yang selama ini mereka kubur dalam-dalam. Kami butuh tindakan bukan jargon semata.
Menjadi petani berdasi sekaligus mewujudkan pertanian berteknologi adalah mimpi besar Gen-Z.
Mendengar gagasan AA-AKA saat deklarasi di hadapan ribuan relawan, seperti imunisasi untuk menyadarkan bahwa perubahan datang bersamaan dengan gagasan dari hati yang tulus.
Hari ini isu primordial hanyalah halusinasi semata bagi Gen-Z. Tantangan geopolitik global justru lebih kami takuti ketimbang harus mempertahankan primordial.
Sepucuk harapan kami tuliskan pada seorang pemimpin yang rela meninggalkan semua kenyamanan hanya untuk melihat senyum petani dan nelayan kembali menyinari mentari kebahagian.
#Refleksi Ruang Filsuf Kening Aryo
Oleh : Aril (Ari Loru)