Adi Kabarani Bikin Romantis Pilkada Sulteng, To Kaili Dukung Mat Ali

Oleh : Aril (Ari Loru) 

SIGI, Sararamedia.net - Cita-cita politik untuk kesejahteraan rakyat lebih utama dari kekuasaan. Maka wajar jika kepentingan yang abadi di junjung tinggi ketimbang musuh abadi dalam politik.

Bertemunya hati dan fikiran yang jernih akan membawa satu titik persamaan persepsi dan gagasan. Meski pada umumnya saling gontok-gontokan.

Ulasan mengenai seksinya Pilgub Sulteng terutama kak Mat Ali sapaan akrabnya, sudah beredar di beberapa media online. Yang paling membekas di hati ketika membaca sampai akan menjatuhkan pilihan pada goresan pena seperti di rilis salah satu media online Metrosulteng baru-baru ini.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem itu tak henti-hentinya menjadi penghangat warung kopi. seduhan nescafe ber-uapkan nama sang primadona Pilgub Sulteng.

Dilansir dari TribunNews.com, Survei Indikator politik besutan Prof. Burhanuddin Muhtadi.,M.A.,P.h.D Dosen Pascasarjana Universitas Paramadina, merilis survei dengan mengambil sampel dari kabupaten/kota se Sulteng.

Adapun simulasi nama Ahmad Ali bertengker di urutan pertama yakni 33,3%, Anwar Hafid 20,2%, Rusdy Mastura 9,3% sementara Irwan Lapata 3,9%.

Prof. Burhan juga mengatakan bahwa, ketimpangan ekonomi lapangan kerja, infrastruktur, pemadaman listrik dan krisis air bersih, menjadi problem utama masyarakat.

Figur yang banyak disukai masyarakat Sulteng itu, sekaligus di persepsikan mampu menjadi solusi menyelesaikan kompleksitas masalah yang ada.

Hembusan angin menerpa primadona yang sedang bertengker manis di pucuk, entah kenapa pikiran primitif tentang primordial masih laku di tengah krisisnya tantangan global.

Adi Kabarani Repadjori (AKR) sangat keras menanggapi isu tersebut, di era reformasi kran primordiolisme sudah di tutup rapat-rapat di republik ini. Ruang publik telah di buka selebar-lebarnya tanpa menyampingkan budaya ketimuran kita.

To Kaili ada di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah adanya bukan cuman orang kaili, harus disadari mendalam juga bagi kita bahwa peran empat daerah penyangga awal Sulawesi Tengah merupakan daerah yang penduduknya bukan hanya kaili dengan lebih berpedoman pada wilayah lembah Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong. Namun ada juga Kabupaten Buol, Tolitoli, Poso, Tojo Unauna, Morowali, Morowali Utara dan Banggai Bersaudara yakni Kabupaten Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.

Menggulirkan bola primordialisme adalah isu yang mengkebiri hak demokrasi, marilah menguji nilai-nilai gagasan pada ruang publik.

AKR juga mengajak para politikus agar menormalkan nalar alam berfikir, jika mengatakan "Gubernur Kana Kita Mbotomo To Kaili" adalah kemunduran pembangunan demokrasi di daerah ini. 

Karna hak konstitusi tertulis dengan rapih bagi setiap warga negara wajib memilih dan di pilih. Tak ada syarat mutlak primordial.

To kaili bukanya tidak baik, yang bukan to kaili  bukan berarti tak punya kelebihan dan kemampuan. Buktinya, daerah ini mana mungkin maju berkemambang sampai Pendapatan Asli Daerah (PAD) capai triliunan, tanpa campur tangan orang lain. 

Adi Kabarani Repadjori Selaku Ketua Tim Pemenangan Ahmad Ali (AA) ROATA SIGAPALAPA (Sigi, Donggala, Palu dan Parigi Moutong) menegaskan kembali agar tidak ada deskriminatif cara berfikir menyosong Pilkada serentak 2024 di Bumi Tadulako.

Mari Kita Bikin Romantis Kawan !!

#To Kaili Dukung Mat Ali 

#Refleksi Ruang Filsuf Kenung Aryo


Comment As:

Comment (0)