Pembangunan Sekolah Dasar Islam Terpadu di Lolu Dimulai, BPPW Sulteng : Silahkan Laporkan Jika Tak Sesuai Standar

SIGI, Sararamedia.net - Diawali dengan peletakan batu pertama, pertanda dimulainya pelaksanaan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Gemilang Sigi.

Prosesi yang berlangsung pada hari Jum'at pagi, tanggal 22 Desember 2023 ini, dilaksanakan dilokasi pembangunan tepatnya di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Peletakan batu pertama ini disaksikan oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah (BPPW Sulteng), pihak Yayasan Banua lmu, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Sigi, pihak Pemerintah Kecamatan Sigi Biromaru dan Pemerintah Desa Lolu.

Dalam sambutannya, Kepala BPPW Sulteng, Sahabuddin menyampaikan bahwa, pembangunan ini merupakan komitmen pemerintah dalam menyelesaikan proses rehab rekon pasca gempa bumi 28 September 2018 lalu. 

Sahabuddin mengingatkan pihak pelaksana, kiranya benar-benar memperhatikan kualitas dari pembangunan ini dan meminta semua pihak untuk terlibat dalam proaes pengawasan pelaksanaan pembangunannya.

``Silahkan laporkan kepada kami bila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan standar yang bapak dan ibu temukan atau lihat dalam proses pembangunan ini,`` pesannya.

Sementara dari pihak Yayasan Banua Ilmu melalui Ketua Yayasan, Citrawan Kisman Djiho, selaku pihak penerima manfaat dan bangunan, mengapresiasi dan berterima kasih kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah yang terus mengawal dan memperjuangkan pembangunan sehingga terus dilaksanakan.

Hal ini juga dipertegas Abdul Rifai Arif selaku Pembina Yayasan Banua Ilmu. Dikatakan Rifai sapaan akrab Legislator DPRD Sigi ini, bahwa pembangunan ini sempat terkendala dalam prosesnya karena faktor lokasi yang tidak sesuai dengan ketentuan zona dalam tata ruang wilayah Sigi.

``Sekolah ini adalah aset dan merupakan bagian dari seluruh masyarakat Kabupaten Sigi. Olehnya, saya berpesan mari kita bersama-sama merawat bangunan ini jikalau sudah terbangun,`` ajak Rifai.

``Proyek ini direncanakan akan dilaksanakan selama 6 bulan, dengan standar konstruksi menyesuaikan kondisi daerah Kabupaten Sigi yang rawan bencana terutama gempa bumi``. tukasnya. (***)


Comment As:

Comment (0)