Tekankan Camat dan Kades di Sigi Bantu Mahasiswa KKN UIN Datokarama Palu

SIGI, Sararamedia.net - Generasi muda penerus bangsa tidak boleh hanya berdiam diri melihat pembangunan yang sedang berjalan. Pemuda sebagai agent of change atau agen perubahan harus bisa berinovasi dan berkontribusi dalam berbagai sektor pembangunan di daerah.

Untuk itu, Bupati Mohamad Irwan minta camat dan kepala desa di Kabupaten Sigi yang wilayahnya menjadi sasaran pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, agar membantu mahasiswa peserta KKN UIN Datokarama Palu dalam setiap program yang dilaksanakan.

"Saya perintahkan camat dan kepala desa agar membantu mahasiswa KKN selama pelaksanaan KKN berlangsung," kata Mohamad Irwan pada pelaksanaan pelepasan dan penerimaan mahasiswa KKN UIN Datokarama Tematik, di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu pagi, (24/4/2024).

Bupati Irwan menghadiri pelepasan dan penerimaan 276 mahasiswa KKN Tematik UIN Datokarama. Pelepasan berlangsung di Kampus I UIN Datokarama di Kota Palu.

Disamping itu, Bupati meminta kepada camat dan kepala desa agar bersinergi dengan mahasiswa KKN, melalui program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa selama sebulan.

Adapun pelaksanaan mahasiswa KKN Tematik di Kabupaten Sigi berlangsung di sembilan kecamatan, 31 desa, selama sebulan mulai dari 24 April-25 Mei 2024. 

KKN Tematik mencakup tiga kluster meliputi pelayanan publik, moderasi beragama dan kluster kewirausahaan. 

Bupati menilai bahwa, KKN Tematik dengan tiga kluster tersebut, berkesesuaian atau sejalan dengan upaya Pemkab Sigi dalam mempercepat penyelenggaraan menuju pembangunan berkelanjutan.

"Kluster moderasi beragama, misalnya, ini menjadi satu pendekatan pembinaan masyarakat, yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di daerah," ujar dia.

Hal ini menyusul, Kabupaten Sigi sebagai kabupaten yang majemuk dihuni oleh masyarakat dari berbagai agama, suku dan budaya. 

Data Pemerintah Kabupaten Sigi menyebut bahwa populasi umat Islam di Kabupaten diangka 55 persen dan non-muslim 45 persen.

Atas dasar itu, dibutuhkan satu pendekatan yang baik, untuk mengelola dengan baik kehidupan sosial keagamaan di Kabupaten Sigi.

Ditambah lagi, pemerintah kecamatan dan desa, dapat bekerja sama dengan mahasiswa KKN Tematik melalui program Sigi Religi, yang tujuannya untuk menguatkan pemahaman dan implementasi moderasi beragama di masyarakat.

Dengan begitu, Bupati berpesan kepada para mahasiswa untuk dapat melakukan identifikasi masalah yang ada dalam masyarakat. Sehingga hal tersebut menjadi masukan untuk bahan perbaikan di masa mendatang juga membantu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat.

"Saya berharap mahasiswa semakin kreatif dan inovatif dalam memberikan kontribusi positif bagi percepatan penggalian dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, dan sumber daya manusia pedesaan bagi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sigi". tutupnya. (***)

 


Comment As:

Comment (0)