Pemkab Morowali Terus Genjot Perbaikan Listrik di Bumi Raya dan Wita Ponda
MOROWALI, Sararamedia.net - Sekitar 24 tahun warga Kecamatan Bumi Raya dan Wita Ponda mengalami gangguan arus listrik. Sehingga, masyarakat di dua kecamatan ini terpaksa mengalami pemadaman listrik setiap hari. Bahkan kurun waktu 12 jam, listrik di dua wilayah itu baru menyalah.
Selama 24 tahun aliran listrik di Kecamatan Bumi Raya yang membawahi 13 desa itu, alami mati hidup.
Begitupun di Kecamatan Wita Ponda yang terdapat 9 desa di dalamnya. Sebab, dua kecamatan di wilayah Kabupaten Morowali itu jaringan listriknya berasal dari Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara.
Namun, berkat gerak cepat Penjabat (Pj) Bupati Morowali, A Rachmansyah Ismail, masyarakat Kecamatan Bumiraya dan Wita Ponda sudah dapat menikmati aliran listrik 24 jam per hari.
Saat ini, Witaponda dan Bumi Raya sudah bersinar dan terang. Hal ini berkat program yang digenjot oleh Pemkab Morowali dibawah kepemimpinan Pj. Bupati, A Rachmansyah Ismail.
Adalah kerja sama penambahan daya/tegangan jaringan listrik dan pemindahan jaringan dari Morut ke Morowali yakni Bumi Raya dan Witaponda telah terlaksana. Bahkan, saat ini telah dinikmati masyarakat Morowali khususnya yang berada di 2 kecamatan itu.
Mendengar penambahan daya/tegangan listrik serta info Morowali Bersinar, masyarakat setempat mengucapkan terima kasih dan berharap tidak terjadi lagi pemadaman.
``Masyarakat sangat mengapresiasi kinerja Bapak Pj Bupati Rachmansyah atas perhatian, gerak cepat memindahkan jaringan listrik dari Morut ke Morowali dan penambahan daya listrik,`` ucap Kades Ungkaiya, Jufra, dikutip Deadlinews.co, Rabu (13/3/2024).
Menurut Kades, berjalannya waktu terlaksana penggunaan jaringan listrik yang berasal dari gardu listrik PLN Kolonodale ke PLN Morowali, sehingga masyarakat berterima kasih.
Hanya saja, pemindahan jaringan tersebut saat ini pelayanan PLN belum stabil dan tidak maksimal, karena masih terjadi pemadaman listrik setiap hari bahkan sampai 3 kali pemadaman.
``PLN janji tinggal janji, bukanya stabil penerangan listrik, malah semakin parah. Pemadaman tidak bisa terbedung hampir setiap hari. Oleh sebab itu, kami berharap ada solusi segera dilakukan perbaikan,`` ungkap Kades.
Ia berharap kepada Pemda Morowali ataupun yang menangani kelistrikan, segera mungkin memperhatikan hal ini. Apalagi, kata dia, saat ini memasuki bulan ramadan.
Hal ini sangat menyedihkan bila warga yang sedang beribadah tiba-tiba mati lampu.
``Ini bukan hal yang kami inginkan. Olehnya, kami sangat berharap agar pemadaman listrik segera tertangani oleh dengan baik,``. ujarnya.
Terpisah, Kades Emea, Kecamatan Witaponda, Moh. Kasim, menyikapi permasalahan pemadaman listrik diwilayahnya.
``Desa kami sering mengalami hal serupa. Selaku kepala desa mewakili warga, kami siap berkolaborasi dengan PLN guna mencari solusi agar pemadaman tidak terjadi lagi,`` harapnya.
Begitupun juga keluhan dari Kades Bahonsuai, Mutrafin dan Kades Pebatoa, Arman. Kedua kades tersebut memberikan tanggapan yang sama. Mereka mengatakan pemadaman diwilayah desanya sangat memprihatinkan, bahkan membuat warga mereka kesal.
Atas hal itu, Pj. Bupati Rachmansyah membenarkan ketidakstabilan jaringan listrik di Kecamatan Bumi Raya dan Wita Ponda. Ia mengatakan, ketidakstabilan diakibatkan ada kerusakan 3 unit mesin PLTD milik PLN sejak bulan November 2023 silam.
``Kita harapkan di bulan ramadan tidak ada lagi pemadaman di dua kecamatan itu. Karena sudah tiba alatnya 3 mesin PLTD milik PLN itu``. tutupnya. (Kar)