Banjir Bandang Menerjang Sebagian Wilayah Touna, Walhi-YPAL Minta Bupati Tetapkan Status Tanggap Darurat
- By REDAKSI --
- Tuesday, 23 Jan, 2024
PALU, Sararamedia.net - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Yayasan Panorama Alam Lestari (YPAL), melakukan kajian awal banjir di 3 desa dari 5 desa yang diterjang banjir bandang. Ketiga desa dimaksud yaitu Desa Tayawa, Desa Korondoda, Dusun Gandalari dan Desa Bahari, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, pada Senin, (22/1/2024) waktu setempat.
Direktur Walhi Sulawesi Tengah, Sunardi Katili yang langsung turun ke lokasi kejadian mengatakan, banjir yang menerjang 5 desa kali ini cukup parah jika dibanding banjir bandang yang pernah ada sebelumnya, seperti yang terjadi pada 2012 dan tahun 2021 silam, sehingga penting bagi Bupati Tojo Unauna untuk menerbitkan surat keputusan tanggap darurat guna merepon cepat banjir bandang yang terjadi saat ini, sehingga penanganannya lebih terarah dan maksimal.
``Banjir ini menurut beberapa informasi yang didapatkan dari warga setempat, merupakan peristiwa yang kerap terjadi disekitar bulan Desember atau Januari dimana terjadi curah hujan yang cukup tinggi di daerah hulu sungai,`` kata dia.
Senada dengan hal itu, Fadhil Deputi YPAL, menguraikan bahwa kondisi yang terjadi di 3 Desa Tayawa, Desa Korondoda dan Desa Bahari sudah cukup menjadi syarat untuk dikeluarkan surat keputusan Bupati Tojo Unauna tentang Tanggap Darurat.
``Kondisi ini telah saya cek langsung ditempat kejadian banjir, lokasi pengungsian warga desa dan Posko Logistik dan Dapur Umum Dinas Sosial Kabupaten Tojo Unauna di Desa Tayawa bersama Direktur Walhi Sulawesi Tengah melakukan kajian awal dan menemukan beberapa kondisi Desa Tayawa terdapat 5 rumah warga hanyut, 9 rumah rusak berat dan 219 rumah warga rusak ringan juga 1 orang meninggal dunia di Desa Bahari serta 236 Kepala Keluarga (KK), terdapat di dusun satu 7 KK, dusun dua 62 KK dan dusun tiga 167 KK Desa Tayawa ditambah 98 KK di Desa Bahari dan 20 KK di Dusun Gandalari Desa Korondoda, dengan total keseluruhan 3 desa tersebut berjumlah 354 KK, 5 KK dan 20 KK,`` urai Fadhil.
Diantara 354 KK tersebut, lanjut Fadhil, saat ini sedang berada dipegungsian Dusun Gandalari Desa Korondoda selebihnya kembali kerumah desa masing-masing, selain dampak KK, dampak keseluruhan rumah rusak ringan, berat dan hanyut berjumlah 233 rumah, ditambah 1 bangunan Masjid terendam lumpur di Desa Tayawa juga jaringan PDAM yang menyuplai air bersih terputus di 5 desa,`` sebutnya.
Selain terdampak pada KK, kerusakan rumah dan jaringan penyuplai air, juga terdapat 1 irigasi rusak yang mengakibatkan 340 hektar sawah di Desa Tayawa dan Dusun Gandalari Desa Korondoda tidak dapat dikelola.
Diketahui, pada Minggu 21 Januari 2024, terjadi hujan di hulu Sungai Tayawa, sekitar pukul 10.00 wita hingga Pukul 17.00 wita. Kemudian sekitar pukul 15.30 wita terjadi banjir, pada pukul 19.00 wita.
Saat itu, air mulai surut kemudian terjadi lagi banjir susulan sekitar pukul 23.45 wita yang menerjang 5 Desa Mawomba di Kecamatan Tojo Barat, Desa Tayawa, Desa Bahari, Desa Lemoro dan Dusun Gandalari Desa Korondoda di Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Unauna.
``Saat ini akses menuju lokasi terdampak sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, namun masih terdapat genangan lumpur di beberapa titik khususnya di Desa Tayawa``. tutupnya. (***)