Video Potongan di TPS, Wabup Sigi Luruskan Fakta
SIGI, Sararamedia.id - Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, memberikan klarifikasi terkait beredarnya video yang merekam interaksinya dengan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pilkada berlangsung tempo hari lalu. Video tersebut dinilai telah dipotong dan disajikan secara tidak utuh, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Dalam penjelasannya, Samuel Yansen Pongi mengungkapkan bahwa kehadirannya di TPS tersebut merupakan bagian dari tugas pengawasan. Ia memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan aman, tertib, dan lancar. Namun, saat tiba di lokasi, Kepala Desa (Kades) melaporkan adanya kendala di lapangan. Banyak warga yang telah membawa surat panggilan pemilih, tetapi tidak diizinkan memilih oleh petugas KPPS karena tidak membawa KTP setempat.
``Padahal aturan membolehkan penggunaan identitas lain, seperti SIM, Kartu Pelajar, atau Ijazah, asalkan terdapat nama, tempat tanggal lahir dan foto. Bahkan, saya sempat mengonfirmasi hal ini langsung ke Ketua KPU Sigi dan beliau membenarkan hal tersebut,`` tegas Samuel di hubungi Via WhatsApp, Rabu sore, (11/12/2024) waktu setempat.
Ia menjelaskan, dengan didampingi Kades dan Babinsa serta disaksikan oleh masyarakat yang hadir, dirinya berupaya meluruskan kebijakan ini kepada petugas KPPS. Namun, petugas tersebut bersikeras dengan kebijakan yang tidak sesuai aturan.
``Petugas KPPS yang merekam video itu baru tiba di TPS sekitar pukul 11.00 WITA, saat sebagian besar masyarakat sudah pulang karena tidak diperbolehkan memilih," jelasnya.
Terkait video yang beredar di media sosial, Samuel Yansen Pongi menilai video tersebut hanya menampilkan sebagian dari kejadian di TPS dan tidak mencerminkan keseluruhan konteks.
``Bahkan dalam video lainnya, saya sudah berdiskusi dengan petugas tersebut dan diterima dengan baik,`` ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa tindakan penyebaran video yang tidak utuh dan berpotensi memprovokasi masyarakat adalah langkah yang tidak bertanggung jawab.
``Jangan memperkeruh suasana kondusif di Sigi dengan hal-hal seperti ini,`` tegas Samuel.
Di akhir keterangannya, Wakil Bupati Sigi mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak utuh atau sengaja dipelintir. Ia berharap masyarakat dapat melihat peristiwa secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengganggu proses demokrasi di Sigi.
``Kami akan terus mengawal proses Pilkada ini agar berjalan sesuai aturan. Hak pilih masyarakat adalah bagian dari prinsip demokrasi yang harus kita jaga bersama``. pungkasnya. (***)