ADRA Indonesia Inisiasi Ruang Renkon Banjir di Kabupaten Sigi

PALU, Sararamedia.net - ADRA adalah organisasi kemanusiaan global, memberikan bantuan dan pengembangan individu di lebih dari 130 negara tanpa memandang etnis, afiliasi politik, atau asosiasi agama. Melalui kemitraan dengan masyarakat, organisasi-organisasi dan pemerintah, ADRA mampu meningkatkan kualitas hidup jutaan orang di dunia.

Sebagai bagian dari implementasi proyek Forecast Based Financing for Anticipatory Action (The FFACT Project), ADRA didukung Aktion Deutschland Hilft (ADH) asal Jerman, menggelar lokakarya dan simulasi ruang tentang integritas tindakan cepat dan tepat ke dalam rencana kontijensi banjir di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. 

Lokakarya berlangsung di Jazz Hotel Kota Palu pada hari Kamis sampai dengan Jumat, tanggal 16-17 Mei 2024, dibuka melalui virtual oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB RI, Pangarso Suryotomo disaksikan instansi terkait, tak terkecuali pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi.

Kabupaten Sigi kita tau, bersama Kabupaten Kupang, Bima dan Pandeglang adalah daerah yang rawan terhadap bencana. Di dalam dokumen hasil penilaian risiko bencana tahun 2022 oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menunjukkan bahwa, Sigi merupakan wilayah berisiko sedang. Tingginya indeks risiko di Kabupaten Sigi salah satunya disebabkan oleh faktor ancaman banjir dan kekeringan, yang sudah menjadi agenda rutin tahunan dengan intensitas dan skala dampak yang berbeda-beda.

Sejak tahun 2021, Kabupaten Sigi bersama tiga daerah diatas, memang telah menyusun dokumen rencana kontijensi banjir melalui dukungan pendanaan dari ADRA dan ECHO melalui proyek LLDPP (locally Lead Disaster for Preparedness and Protection). Selain dokumen renkon, kabupaten tersebut juga sudah memiliki dokumen RPKB (Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana). Sejak disahkan melalui peraturan bupati, dokumen renkon tersebut belum pernah dilakukan review dan pemutakhiran data dan informasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Sedangkan masa berlaku dokumen maupun renkon tersebut tidak lama lagi akan berakhir. 

Oleh karenanya, kebutuhan untuk melakukan review dan pemutakhiran data/informasi secara terbuka terhadap renkon di Sigi saat ini menjadi penting dan relevan. Disamping itu, hal ini juga bertujuan sebagai upaya membangun komitmen antar lembaga pelaku penanggulangan bencana di Kabupaten Sigi. Selain itu, memastikan kesiapan para pemangku kepentingan dalam merespon dengan benar keadaan darurat serta potensi dampak yang dapat ditimbulkan akibat bencana.

Untuk itu, terkait dengan penyusunan rencana kontijensi (renkon) penanggulangan bencana di Kabupaten Sigi yang diinisiasi oleh pihak ADRA diatas, Ahmad Yani selaku perwakilan pihak BPBD Sigi menuturkan bahwa, di renkon kali ini pihaknya mempunyai mekanisme tugas-tugas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

``Saat ini, hal-hal yang dapat kami lakukan didalamnya adalah menyesuaikan. Dulunya yang kita susun masih menggunakan konsep lama dengan renkon yang dikeluarkan mekanisme penyusunan renkon oleh BNPB yang kalau diistilahkan yaitu seri empat. Sekarang sudah muncul seri lima yang lebih ke arah aksi antisipasinya,`` ucap Ahmad Yani dalam penjelasannya di Hotel Jazz Kota Palu, Jumat, (17/5/2024). 

Kata dia, ketika ditemukan masalah dalam renkon lama otomatis pihaknya bersama ADRA sendiri langsung melakukan perbaikan dalam mekanisme yang telah diatur dalam renkon yang baru alias versi lima.

``Alhamdulillah di versi lima kali ini kita sudah coba untuk melakukan simulasi peran didalam pengambilan keputusan bilamana terjadi situasi yang dianggap bisa menjadi darurat bencana termasuk siaga ataupun tanggap darurat bencana,`` bebernya.

Dengan demikian, diharapkan pada semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana secara pentaheliks tersebut, kiranya dapat memberikan masukan terhadap peran-peran yang dilakukan oleh tiap-tiap instansi terkait sekaligus sebagai pengalaman dilapangan.

Ahmad Yani mengakui di Kabupaten Sigi saat ini, penanggulangan bencana belum mencapai seratus persen dilapangan. Meski begitu, pihaknya bersama stakeholder terkait akan terus berupaya agar dapat terealisasi dan terlaksana seratus persen dilapangan.

``Alhamdulillah simulasi ruang dihari kedua yang kami lakukan hampir semua sudah bisa berkoordinasi dilapangan, baik itu dari pihak BPBD, Polres Sigi yang dalam hal ini diwakili oleh Pak Bagus selaku Kabag OPS, Media Massa, SAR, Dinas Sosial hingga Kominfo dalam pos komandonya. Semua ini Kami akui sudah bisa menghasilkan beberapa komitmen dari masing-masing pelaku bidang operasi penanganan darurat dilapangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat kita bilamana terjadi peristiwa bencana yang tak kita inginkan,`` tambah dia.

Pun sebaliknya dikatakan DRM Project Manager ADRA Indonesia, Aminuddin Magatani menyikapi hal diatas. Ia berharap, rencana kontijensi banjir di Kabupaten Sigi bisa direvisi lebih lanjut dengan melakukan pembaruan data dan informasi yang relevan dengan situasi saat ini.

``Terkait revisi dan penyempurnaan dokumen renkon yang ada saat ini kami percayakan kepada pihak BPBD beserta unsur terkait didalamnya, untuk segera melakukan diskusi lanjutan berdasarkan rekomendasi review renkon dan kegiatan simulasi selama dua hari kemarin,`` imbuhnya.

Selain itu, kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir kedepan harus terus menerus ditingkatkan, salah satunya melalui kegiatan simulasi secara rutin. 

``Saya berharap agar aksi antisipatif atau tindakan cepat dan tepat dalam menghadapi banjir bisa diintegrasikan ke dalam dokumen renkon yang telah ada saat ini``. tutupnya. (***)


Comment As:

Comment (0)